Pedagang Ikan di Labuhan Haji rasakan Manfaat JKN, Seluruh Biaya Kesehatan Ditanggung Penuh

topmetro news, Aceh Selatan-Yalen (52), seorang pedagang ikan asal Labuhan Haji, datang ke kantor BPJS Kesehatan Cabang Tapaktuan dengan wajah penuh kelegaan. Tujuannya jelas, ia ingin mengurus keaktifan kembali kepesertaan anaknya yang tengah sakit. Sudah dua hari sang anak dirawat di klinik tempat ia terdaftar karena sakit lambung. Agar proses perawatan tidak terganggu, Yalen segera bergegas ke kantor BPJS Kesehatan untuk memastikan administrasi bisa segera diselesaikan.

“Anak saya lagi sakit, sudah dua hari dirawat di klinik karena lambung. Jadi saya langsung ke sini biar bisa diurus kepesertaannya. Alhamdulillah, prosesnya sangat mudah,” ujar Yalen.

Ia menceritakan bagaimana pengalaman sejak pertama kali tiba di kantor. Setelah turun dari sepeda motor, seorang satpam langsung menghampirinya dengan ramah.

“Saya ditanya apa keperluannya, lalu diarahkan untuk ambil nomor antrean. Tidak lama kemudian saya dipanggil, tidak ada kendala sama sekali,” jelasnya.

Proses administrasi berjalan lancar, bahkan tidak ada biaya yang harus ia keluarkan.

“Untuk pengurusan juga sama sekali tidak dikenakan biaya. Semua gratis,” tegas Yalen dengan nada puas.

Yalen mengaku pengalaman ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, ia juga pernah memanfaatkan layanan kesehatan melalui klinik tempat dirinya terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Saat itu, ia menderita flu yang tak kunjung sembuh.

“Badan saya waktu itu meriang sekali karena flu, batuk pilek tidak sembuh-sembuh. Saya datang ke klinik, cukup diminta KTP saja, lalu langsung dilayani. Tidak ada biaya sepeser pun. Alhamdulillah semua ter-cover,” kenangnya.

Pelayanan yang ia dapatkan pun membuatnya kagum. Dari dokter hingga perawat, semua memberikan pelayanan yang ramah dan profesional.

“Saya merasa sangat terbantu. Layanannya mudah, cukup menunjukkan KTP saja. Dokter dan perawatnya baik, bahkan ruangan tempat saya dirawat juga nyaman,” tuturnya.

Sebagai seorang pedagang ikan, kehidupan Yalen tidak selalu berjalan mulus. Setiap hari ia bekerja keras di pasar, namun penghasilan yang diperoleh sering kali tidak menentu. Kadang bisa mencukupi kebutuhan, kadang hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Ia menambahkan, keberadaan BPJS Kesehatan membuat dirinya lebih tenang dalam menghadapi kondisi tak terduga. Sakit bisa datang kapan saja, dan ia tidak perlu lagi khawatir tentang biaya.

“Alhamdulillah dengan adanya BPJS Kesehatan saya merasa sangat terbantu. Saat berobat, tidak ada biaya sama sekali. Semua gratis. Saya merasa lega karena keluarga saya bisa tetap dirawat dengan baik,” kata Yalen.

Selain manfaat langsung berupa biaya yang ditanggung, Yalen juga menilai pelayanan yang ia terima semakin baik. Ia menuturkan bahwa dari mulai satpam, petugas administrasi, hingga tenaga kesehatan di klinik, semuanya bekerja dengan penuh perhatian.

“Saya turun dari motor saja sudah ditanya satpam dengan ramah. Setelah itu diarahkan, lalu dipanggil tidak lama. Rasanya pelayanan seperti ini benar-benar memuaskan,” ungkapnya.

Yalen menekankan bahwa tanpa adanya JKN, masyarakat kecil seperti dirinya akan sangat kesulitan. Dengan penghasilan pas-pasan, ia tidak mungkin sanggup membayar biaya rumah sakit yang kian hari semakin tinggi.

“Kalau saya harus bayar sendiri, pasti berat. Mau cari uang Rp100. 000 (seratus ribu rupiah) saja kadang butuh waktu. Tapi dengan BPJS, saya merasa terlindungi. Anak saya bisa dirawat, saya pun bisa berobat dengan tenang,” jelasnya.

Meski bekerja sebagai pedagang ikan dengan jadwal padat, Yalen mengaku lebih tenang karena tahu bahwa ia dan keluarganya memiliki perlindungan kesehatan.

“Saya berharap program ini tetap ada dan tidak berhenti. Karena bagi orang kecil seperti saya, BPJS Kesehatan adalah penyelamat. Kalau sakit, saya sudah tidak pusing lagi soal biaya,” ujarnya penuh harap.

Testimoni Yalen menggambarkan bagaimana Program Jaminan Kesehatan Nasional benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Tidak hanya membantu mengurangi beban biaya, tetapi juga menghadirkan rasa aman dan kepastian bahwa pelayanan kesehatan bisa diakses siapa saja tanpa melihat latar belakang ekonomi.

Bagi Yalen, setiap kali ia pulang dari kantor BPJS Kesehatan atau fasilitas kesehatan, ada rasa syukur yang tak bisa diukur. Baginya, JKN bukan sekadar program pemerintah, melainkan penopang kehidupan.

“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, saya tidak tahu harus bagaimana,” tutupnya dengan penuh rasa syukur.

Penulis | Erris

Related posts

Leave a Comment